Logo Bloomberg Technoz

Tarik Ulur PGN, Ini Sebab Gas Industri RI Tak Semurah Malaysia

Sultan Ibnu Affan
30 August 2023 14:57

Ilustrasi terminal LNG (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi terminal LNG (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Tarik ulur rencana penaikan harga gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bagi pelanggan industri selain penerima harga gas bumi tertentu (HGBT) menjadi cerminan Indonesia masih kalah kompetitif dibandingkan dengan negara tetangga di Asean.

PGN sebelumnya berencana menaikkan harga gas industri non-HGBT per Oktober 2023, tetapi tidak direstui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang ingin agar harga gas untuk manufaktur tetap ditekan semurah mungkin.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan harga gas di Indonesia, khususnya gas industri, belum bisa semurah di Malaysia.

Di Negeri Jiran, harga gas untuk industri (tetap) berada di rentang US$7,7—US$8,3 per MMBtu, kelistrikan US$6—US$6,58 per MMBtu, sedangkan industri (berdasarkan pasar) US$3,5—US$7,3 per MMBtu.

Di Indonesia, rerata harga gas untuk industri adalah US$8—US$11 per MMBtu, kelistrikan US$6,05 per MMBtu, dan industri tertentu US$6—US$6,52 per MMBtu.