Peta standar China tersebut mencakup sebagian besar perairan Malaysia di dekat Sabah dan Sarawak, demikian dilaporkan media Malaysia, Utusan. Belum ada tanggapan dari pemerintah Malaysia mengenai hal ini.
Sabah memiliki luas sekitar 73.631 kilometer persegi, sementara Sarawak adalah negara bagian terbesar di Malaysia dengan luas sekitar 124.450 kilometer persegi.
Sabah dan Sarawak adalah bagian dari Malaysia. Keduanya adalah negara bagian yang terletak di pulau Borneo dan bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun 1963 melalui proses pembentukan Malaysia.
Sebelum bergabung, Sabah dan Sarawak berada di bawah pengaruh kolonial Inggris. Pulau Borneo sendiri terbagi antara tiga negara: Malaysia (Sabah dan Sarawak), Indonesia (Kalimantan), dan Brunei Darussalam.
India
Berbeda dengan Malaysia, India telah mengajukan protes diplomatik kepada China terkait penerbitan peta resmi baru China yang mengklaim wilayah India di Himalaya. Peta itu mengklaim sebagian dari negara bagian India, Arunachal Pradesh.
Selama ini, China mengklaim sebagian besar Arunachal Pradesh sebagai bagian dari wilayah Tibet Selatan. Arunachal Pradesh adalah sebuah negara bagian di India, tetapi wilayah ini juga diklaim oleh China sebagai bagian dari Tibet Selatan. India mengelola dan memegang kendali administratif penuh atas Arunachal Pradesh.
China juga mengklaim Aksai Chin yang saat ini dikuasai oleh China, tetapi juga diklaim oleh India sebagai bagian dari wilayah Ladakh. China memegang kendali de facto atas Aksai Chin dan mengintegrasikannya dalam wilayah otonomi Xinjiang.
Kedua wilayah ini adalah titik konflik antara India dan China, dan kedua negara telah terlibat dalam perang dan bentrokan bersenjata karena sengketa perbatasan ini.
Protes India kali ini menandakan bahwa ketegangan atas sengketa perbatasan antara kedua negara masih menghangat sebelum pertemuan besar G-20 bulan depan dan meski kedua pemimpin negara ini baru saja bertemu di KTT BRICS beberapa waktu lalu
Rusia
Peta China juga untuk pertama kali menunjukkan sebagian wilayah Rusia sebagai bagian dari China. Wilayah yang dimaksud adalah Pulau Bolshoy Ussuriysky yang berada di Sungai Amur, demikian dilaporkan oleh media Eropa, Nexta.
Menurut laporan tersebut, berdasarkan perjanjian tahun 2008 antara Rusia dan China, pulau ini dibagi antara kedua negara. Namun, peta resmi China kini menandai seluruh pulau sebagai titik paling timur dari wilayah China.
Pulau Bolshoy Ussuriysky memiliki luas antara 327-350 kilometer persegi, tergantung pada tingkat air di sungai. Sejak awal abad ke-19, telah ada perdebatan panjang antara Rusia dan China untuk mengendalikan pulau ini. Namun, pada tahun 1920-an dan 1930-an, pulau ini diambil alih oleh pasukan Soviet.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, pulau ini tetap berada di bawah yurisdiksi Rusia. China telah menunjukkan minat khusus pada wilayah ini, mempertentangkan statusnya sejak tahun 1964.
Pada tahun 2008, Rusia menyerahkan bagian barat Pulau Bolshoy Ussuriysky dan wilayah lainnya kepada China.
(ggq)