Selain itu, alokasi anggaran per unit eselon 1 paling banyak diterima oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian sebesar Rp9,68 triliun untuk mendanai beberapa program sektor perkeretaapian. Di antaranya perawatan dan pengoperasian prasarana termasuk kereta api ringan Sumatera Selatan (IMO) sebesar Rp1,6 triliun; penyelesaian pembangunan jalur KA Medan - Binjai yang dilaksanakan melalui skema kontrak tahun jamak (MYC 2022-2024) sebesar Rp679 miliar; pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Manggarai - Jatinegara tahap III sebesar Rp 583 Miliar, peningkatan stasiun Tanah Abang tahap I (MYC 2023-2024) sebesar Rp230,93 miliar, dan pembangunan jalur ganda Mojokerto-Sepanjang (2022-2024) sebesar Rp200 miliar.
Unit eselon 1 yang mendapatkan alokasi anggaran terbanyak kedua adalah Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp9,49 triliun. Anggaran itu digunakan untuk mendanai beberapa program sektor laut, di antaranya adalah penyelenggaraan angkutan Tol Laut (39 Trayek), perintis (116 Trayek), Ternak (6 Trayek) sebesar Rp2,04 triliun; pembangunan, pengembangan, replacement, dan rehabilitas fasilitas pelabuhan sebesar Rp1,84 triliun dan peningkatan sarana bantu navigasi pelayaran sebesar Rp258,34 miliar.
Ditjen perhubungan udara menjadi unit eselon 1 yang mendapatkan anggaran terbesar ketiga, yakni sebesar Rp7,67 triliun. Adapun highlight kegiatan di sektor udara antara lain subsidi angkutan udara perintis (kargo, penumpang, subsidi BBM penumpang dan kargo) sebesar Rp750 miliar; selain itu, dukungan IKN pada pengembangan bandara APT Pranoto untuk pekerjaan pelapisan runway dan perluasan apron sebesar Rp80 miliar (SBSN SYC 2024). Sedangkan pembangunan bandar udara khusus VIP IKN dengan kebutuhan anggaran total sebesar Rp680 miliar, telah dialokasikan tahun 2023 sebesar Rp136 miliar dan sisanya Rp544 miliar diusulkan tambahan anggaran tahun 2024.
(dov/ain)