Logo Bloomberg Technoz

Harga komoditas pangan yang juga naik sepanjang bulan ini adalah kedelai biji kering yang diimpor. Dalam sebulan, kenaikannya adalah 0,23%.

Harga daging sapi murni juga terpantau naik. Selama sebulan terakhir, harga bertambah 0,48%.

Lalu ada pula jagung di tingkat peternak, yang harganya naik 0,6%. 

Kemudian harga beberapa jenis ikan juga naik. Misalnya ikan kembung dan ikan tongkol, yang harganya naik masing-masing 0,97% dan 0,06%.

Ada Pula yang Turun

Meski tidak sedikit harga komoditas pangan yang naik, tetapi yang turun juga cukup banyak. Pertama ada bawang merah, yang harganya turun 1,32% dalam sebulan.

Kedua bawang putih bonggol, dengan koreksi harga 0,62% sejak akhir Juli. Ketiga adalah cabai merah keriting, harganya berkurang 0,32%. Keempat, masih cabai-cabaian, ada cabai rawit merah dengan penurunan harga 1,78%.

Kelima ada daging ayam ras, dengan penurunan harga 0,71%. Keenam adalah telur ayam, yang harganya turun 1,18%. 

Ketujuh adalah gula konsumsi, dengan penurunan harga 0,34%. Kedelapan adalah minyak goreng kemasan sederhana, harga turun 0,8%.

Kesembilan adalah tepung terigu curah, harganya turun 0,09%. Kesepuluh ada minyak goreng curah, harganya berkurang 0,07%.

Kesebelas ada ikan bandeng dengan penurunan harga 1,92%. Keduabelas adalah garam halus beryodium, yang harganya turun 0,34%. Ketigabelas ada tepung terigu kemasan (non-curah) yang harganya turun 0,22%.

Proyeksi Inflasi Agustus

Dinamika harga pangan ini tentu akan mempengaruhi laju inflasi Agustus. Dengan cukup banyaknya harga pangan yang turun, sepertinya laju inflasi akan melambat secara bulanan (month-to-month/mtm).

Konsensus Bloomberg yang melibatkan 25 ekonom menghasilkan angka median proyeksi inflasi bulanan Agustus sebesar 0,05% mtm. Lebih rendah dibandingkan Juli yang 0,21%.

Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi diperkirakan terakselerasi. Konsensus Bloomberg yang melibatkan 25 ekonom menghasilkan angka median proyeksi 3,33%. Lebih tinggi ketimbang Juli yang 3,08%.

Bank Indonesia (BI) menilai inflasi domestik tetap terkendali dengan kecenderungan menurun. Bahkan turun lebih cepat dari perkiraan.

“Inflasi kita rendah lho, ini bahkan lebih rendah dari Amerika Serikat (AS). Kita perkirakan akhir tahun ini inflasi IHK 2,9% dan inflasi inti lebih rendah 2,5%,” kata Perry dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Agustus, pekan lalu.

Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, menilai laju inflasi 2023 akan stabil cenderung menurun. Pada akhir tahun, inflasi diperkirakan di kisaran 3%.

“Proyeksi ini berdasarkan keyakinan bahwa langkah pemerintah dalam memitigasi El Nino akan berhasil, sehingga meredam inflasi pangan,” sebut Faisal dalam catatannya.

(aji)

No more pages