Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham emiten motor listrik bergerak bergairah. Pergerakannya tersengat sentimen pelonggaran insentif pembelian kendaraan listrik.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengkonfirmasi pemerintah bakal menghapus mayoritas persyaratan yang mempersulit masyarakat untuk mengakses insentif pembelian kendaraan listrik. Nantinya, masyarakat hanya perlu menggunakan KTP untuk mendapatkan stimulus tersebut.

Dalam aturan baru tersebut, pemerintah menetapkan bahwa program bantuan diberikan untuk satu kali pembelian sepeda motor listrik dengan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama.
Insentif pembelian kendaraan listrik ditujukan untuk 200.000 unit sepeda motor listrik sampai dengan Desember 2023. Nilainya adalah Rp7 juta per unit, dengan syarat kendaraan tersebut diproduksi di Indonesia dan memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40%.
Saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), selaku produsen e-Moped, e-Bike, e-Motor, dan varian lainnya mengalami merangsek jajaran top gainers, merespons kebijakan tersebut.
Saham SLIS pagi hari ini naik 17 poin atau setara dengan penguatan 12,2% ke posisi Rp156/saham. Adapun melalui anak usahanya PT Juara Bike, SLIS memproduksi dua produk sepeda motor listrik yang mendapatkan kucuran subsidi. Sepeda motor listrik yang dimaksud adalah Selis e-Max dan Selis Agats dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masing-masing 53,68% dan 53,37%.
Respons positif juga terjadi pada pabrikan motor listrik Electrum, hasil kerja sama dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Saham TOBA bergerak bergairah, dengan kenaikan 1,11% ke Rp362/saham, sedangkan rekannya GOTO bergerak flat pada level Rp91/saham.
Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) diperdagangkan dengan kenaikan 0,49% ke posisi Rp2.040/saham. Pergerakan saham INDY terus melandai sejak awal perdagangan, padahal pada pagi hari saham INDY mencatat menguat tertinggi mencapai Rp2.060/saham.
INDY melalui anak usahanya, PT Ilectra Motor Group (IMG), meluncurkan motor listrik Alva One. Sebelumnya, dalam hajatan IIMS salah satu seri Alva dijual dengan harga OTR Jakarta Rp36 juta.

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) juga masuk lini bisnis motor listrik dengan merek Volta. Hubungan keduanya adalah induk dan anak usaha. Menariknya, kedua saham ini bergerak berseberangan.
Saham NFCX sukses mencatatkan kenaikan 75 poin atau setara dengan 1,39% ke posisi Rp5.450/saham. Sedangkan Saham MCAS turun 25 poin atau setara dengan 0,35% ke posisi Rp7.050/saham.
(fad/dhf)