Anggid menyebutkan bahkan efek pembersihan udara akan lebih nyata pada partikel PM10 dibandingkan PM2.5. PM10 merupakan partikel berdiameter kurang dari 10 μm, dan akan lebih mudah teralienasi dengan air hujan. Bandingkan PM2.5, yang diameternya kurang dari 2,5 μm.
Cambridge University Press dalam salah satu jurnalnya menyatakan bahwa tetesan hujan dapat menangkap partikel polusi. Mekanismenya sama seperti yang terjadi pada benda yang jauh lebih besar yang berdampak pada genangan air.
Namun hasil temuan mengungkapkan bahwa hujan tidak mampu menangkap semua polutan di udara secara merata. Polutan tertentu terbukti lebih sulit dihilangkan dari udara dibandingkan polutan lainnya.
Oleh karenanya, dibutuhkan perhitungan dari karakteristik hujan dan polusi untuk memahami mekanisme penangkapan polusi dan fluks polusi yang terjadi pada sebuah wilayah.
Hujan buatan dan dampak terhadap lingkungan
Hujan buatan merupakan salah satu dari jenis modifikasi cuaca kreasi manusia. Caranya dengan menaburkan bahan kimia yang disebut dengan Argentium Iodida ke dalam awan.
Bahan ini berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan sehingga berpeluang turun hujan. Awan yang diperlukan untuk melakukan proses hujan buatan adalah jenis Cumulus aktif.
Hujan buatan pada dasarnya adalah bukan membuat hujan dalam arti sebenarnya. Proses ini hanyalah mempercepat proses fisika yang terjadi di awan untuk membuat hujan.
Jadi syarat utama dalam membuat hujan buatan adalah adanya awan yang sudah terbentuk secara alami dan memiliki kandungan jenis–jenis air yang cukup, untuk kemudian akan dipakai sebagai calon awan pembuat hujan buatan. Selain awan, diperlukan juga kecepatan angin yang rendah serta kondisi cuaca yang mendukung.
Dampak negatif hujan buatan
Hujan buatan bisa menimbulkan efek hujan asam yang berbahaya. Khususnya bagi yang terkena guyuran hujan ini.
Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses menaburkan garam dalam jumlah sangat banyak bahkan dapat hingga berton–ton, menimbulkan sifatnya asin. Dampak turunannya lapisan tanah yang terkena hujan akan menjadi asin pula. Jika terjadi pada lahan pertanian menyebabkan kerusakan, bahkan gagal panen karena lapisan menjadi kelebihan kandungan garam.
Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika target curah tidak tepat sasaran. Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab pemanasan global dan bisa mengubah siklus hidrologi, yang akan membahayakan pasokan air tanah saat musim kemarau.
(yun/wep)