Special Research
Bunga 'Menggila', Biaya Utang Korporasi Makin Tinggi
Ruisa Khoiriyah
30 August 2023 12:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Era bunga tinggi yang berlangsung di seluruh dunia sejak inflasi melonjak pasca pandemi mereda, diperkirakan akan bertahan di level atas dalam periode cukup lama.
Bank-bank sentral, terutama di kawasan negara maju, kemungkinan akan mempertahankan tingkat bunga tinggi lebih lama untuk memastikan tidak ada percepatan kembali laju inflas terutama di Amerika dan Eropa.
Bunga acuan yang tinggi telah melesatkan tingkat imbal hasil obligasi, salah satu yang menjadi acuan yaitu surat utang Amerika, US Treasury, yang sempat memecah rekor yield tertinggi dalam 16 tahun terakhir, sepekan lalu.
Tingkat imbal hasil surat utang yang tinggi adalah kabar buruk bagi penerbit obligasi, terlebih bagi para korporasi yang memiliki utang jatuh tempo berdenominasi dolar AS dalam waktu dekat.
Korporasi di kawasan Asia Tenggara dalam dekat akan menghadapi tenggat refinancing utang global bond jatuh tempo senilai US$147 miliar, menurut data yang dihimpun Bloomberg. Dalam tiga tahun mendatang, nilai obligasi dolar AS jatuh tempo diperhitungkan melampaui US$112 miliar, dan kemungkinan masih akan menghadapi tekanan biaya tinggi untuk langkah refinancing.