Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengklaim tak mengetahui penyebab kematian dari pasien terakhir gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang meninggal dunia. Hal ini disampaikan setelah BPOM menuntaskan pemeriksaan sampel obat turun panas sirup merk Praxion -- obat yang dikonsumsi korban sebelum gejala gagal ginjal anak muncul.

"BPOM terus koordinasi dengan Kemenkes dan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kasus tersebut," kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu pada video Youtube BPOM, Rabu (8/2/2023).

Menurut dia, hasil laboratorium BPOM sama dengan pemeriksaan yang dilakukan PT Pharos Indonesia, sebagai produsen obat sirup Praxion. Perusahaan tersebut melakukan tiga pemeriksaan yang dilakukan pada laboratorium internal, serta dua laboratorium independen yaitu Lab Saraswati Indo Genetech dan Lab Sucofindo.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ekawati yang mengikuti proses pemeriksaan data dan sampel juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, beberapa data kondisi pasien sebelum meninggal dunia belum lengkap. Pemerintah perlu memeriksa lagi secara lebih detil dan lengkap terhadap seluruh data klinis pasien.

Meski demikian, lanjut Zullies, pasien yang meninggal dunia memang menunjukkan tanda menderita GGAPA. Akan tetapi, penyebab gagal ginjal tersebut masih memiliki beragam kemungkinan; faktor internal atau pun eksternal.