Penyelidik Rusia pada Minggu mengkonfirmasi kematian Prigozhin, bersama dengan beberapa penumpang lainnya setelah pesawat jet pribadi Embraer SA Legacy 600 yang mereka tumpangi jatuh di barat laut Moskow. Spekulasi tentang peran Putin dalam insiden tersebut terus berlanjut meskipun Kremlin telah membantah bahwa ia berperan.
Setelah berbulan-bulan semakin keras mengkritik para pemimpin militer Rusia atas kegagalan dalam perang di Ukraina, Prigozhin memimpin sebuah pemberontakan yang gagal pada Juni yang mengancam kepemimpinan Putin yang sudah berlangsung selama beberapa dekade di negara itu.
Usai kecelakaan pesawat itu, Putin mengatakan di televisi negara bahwa ia telah mengenal Prigozhin sejak lama dan menganggapnya sebagai "pengusaha berbakat," tetapi telah "membuat kesalahan serius dalam hidupnya."
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa Putin tidak akan menghadiri pemakaman Prigozhin.
"Siapapun yang berada di Wagner, jika mereka tidak sedang diringkus oleh Putin karena tidak loyal, maka mereka mungkin akan diserap ke dalam militer Rusia atau mereka mungkin akan menghilang ke dalam dunia kriminal, tempat asal banyak dari mereka,” kata Browder.
Browder mengatakan sanksi pada Rusia yang dikenakan setelah invasi ke Ukraina adalah langkah yang efektif, meskipun klaim Putin sebaliknya, dan menurutnya negara Barat perlu melanjutkan tekanan ekonomi ke Rusia.
"Putin dan seluruh pemerintah Rusia lainnya ingin Anda percaya bahwa sanksi tidak berhasil," tambahnya. "Itu sederhana saja tidak benar."
--Dengan asistensi Annmarie Hordern dan Joe Mathieu.
(bbn)