Tahun lalu, impor batu bara China hanya sekali di atas 24 juta ton yaitu pada November. Sebanyak 8 dari 12 bulan pada 2022, impor batu bara China di bawah 20 juta ton.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, potensi kenaikan harga batu bara masih terbuka. Saat ini harga batu bara berada di teritori bullish dengan skor Relative Strength Index (RSI) di 60,27.
Nilai RSI di atas 50 menandakan suatu aset tengah dalam fase bullish. Apalagi jika angkanya masih di bawah 70, itu artinya belum masuk fase jenuh beli (overbought) sehingga aksi borong masih mungkin terjadi sehingga membuat harga bisa naik lebih tinggi.
Akan tetapi, kenaikan harga yang sudah begitu tajam tentu melahirkan risiko koreksi teknikal. Dari kacamata Moving Average (MA), harga batu bara bisa saja menguji koreksi atau support terdekat di US$ 157,88/ton.
Namun dengan didukung oleh tingginya permintaan, peluang kenaikan harga tetap ada. Target kenaikan atau resisten terdekat kini sudah di US$ 176,13/ton, yang merupakan MA-100.
Resisten berikutnya adalah target paling optimistis yakni US$ 275,85/ton yang adalah MA-200.
(aji)