Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Siap Hijau Didorong Sentimen China dan The Fed

News
30 August 2023 07:00

Bursa saham Asia. (dok Bloomberg)
Bursa saham Asia. (dok Bloomberg)

Brett Miller - Bloomberg News

Bloomberg, Futures saham di Asia menunjukkan peningkatan di seluruh kawasan pada Rabu (30/08/2023) setelah kabar bahwa bank-bank terbesar di China siap memotong suku bunga. Investor juga berspekulasi The Federal Reserve Amerika Serikat (AS) sudah hampir menyelesaikan pengetatan moneternya.

Saham di AS mengalami kenaikan terbesar sejak Juni dan imbal hasil obligasi menurun setelah penurunan lebih dari yang diperkirakan dalam merespons laporan lowongan pekerjaan. Data terbaru menunjukkan adanya perlambatan permintaan tenaga kerja di ekonomi terbesar dunia itu sehingga mengurangi tekanan terhadap The Fed. Data lain menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen karena pandangan yang kurang baik tentang lapangan pekerjaan, biaya pinjaman yang lebih tinggi, dan inflasi yang berlanjut.

Kontrak untuk indeks saham di Jepang dan Australia meningkat sekitar 0,7% sementara kontrak untuk Hong Kong naik lebih dari 1%. Kenaikan ini didorong oleh kabar bahwa bank milik negara di China akan mengurangi suku bunga untuk KPR di negara itu. Indeks perusahaan China yang terdaftar di AS melonjak 3,7%, mengabaikan tanda-tanda stres keuangan yang berlanjut di sektor properti China.

Data ekonomi AS memicu penurunan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga The Fed pada tahun 2023 dan meningkatkan peluang perubahan kebijakan pada paruh pertama tahun 2024. Para trader juga memajukan taruhan pada awal pemotongan suku bunga menjadi Juni dari Juli tahun depan.