Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani: Ekonomi 2024 Sulit Diprediksi karena Banyak Gejolak

Mis Fransiska Dewi
29 August 2023 20:20

Sri Mulyani menghadiri event G20 High Level Tax Symposium on Combatting Tax Evasion, Corruption and Money Laundering di India (Instagram @smindrawati)
Sri Mulyani menghadiri event G20 High Level Tax Symposium on Combatting Tax Evasion, Corruption and Money Laundering di India (Instagram @smindrawati)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut nasib perekonomian pada tahun mendatang semakin sulit diprediksi karena banyak gejolak dan outlook ekonomi dunia relatif stagnan.

Sri Mulyani menyebutkan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa telah memicu kenaikan suku bunga dengan kenaikan ekstrem dalam satu tahun yakni hingga 400-500 basis poin. Padahal, bunga acuan di dua kawasan negara maju itu sebelumnya terbilang rendah bahkan mendekati nol persen.

Namun, gejolak pasca pandemi yang memicu gangguan rantai pasok ditambah krisis geopolitik, telah melejitkan inflasi dan memaksa bank sentral di negara-negara maju menaikkan bunga hingga ke kisaran tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Amerika kini memiliki bunga acuan di 5,5%, sementara Eropa ada di 5,3%. Bunga di level itu menjadi kondisi ekstrem yang akan memengaruhi kinerja ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. 

“Ini menyebabkan kekhawatiran bahwa suku bunga mungkin masih akan bertahan tinggi dalam waktu yang lama atau belum akan turun sebelum inflasi bisa dijinakkan. Ini berarti juga ketidakpastian terhadap outlook ekonomi di Amerika dan Eropa,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).