Berbagai survei indikator ekonomi yang telah dilakukan BI, kata Perry menunjukkan kondisi perekonomian masih tetap terjaga. Survei yang dimaksud terdiri dari indeks kepercayaan konsumen, survei perdagangan eceran, dan survei konsumen.
"Jadi insya Allah ekonomi kita tahun depan akan lebih baik, perkiraan kita 4,7-5,5% bisa tercapai untuk tahun depan," katanya.
Optimisme Perry juga berangkat dari capaian pertumbuhan RI tahun ini yang menurutnya terbaik di dunia. Yaitu, tumbuh 5,17% pada kuartal II-2023, dan akan berlanjut pada kuartal III-2023 yang diprediksi akan tumbuh di 5,15%.
"Ekonomi kita terbaik di dunia. Secara keseluruhan tahun ini sedikit di atas 5% dengan sumber pertumbuhan dari domestik khususnya konsumsi," kata Perry.
Milenial rajin investasi
Kaum milenial bukan cuma menjadi andalan kinerja konsumsi domestik yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.
Seiring fase karir yang tengah menanjak dan menaikkan level pendapatan generasi ini, kaum milenial juga semakin memperlihatkan minat tinggi dalam berinvestasi di pasar keuangan.
Jumlah investor di pasar modal dalam negeri mencapai 11,4 juta investor per Juli 2023, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia. Angka itu naik 10 kali lipat dibandingkan 2017 silam yang angkanya baru 1,12 juta investor.
Dari angka itu, sebanyak 80,44% adalah investor berusia muda berusia 40 tahun ke bawah. Di mana 23,2% di antaranya adalah investor berusia antara 31-40 tahun, milenial.
Nilai aset investor kelompok usia ini mencapai Rp112,66 triliun. Bila ditambahkan dengan kelompok investor Gen Z yang kini mendominasi jumlah investor pasar modal, maka total nilai aset investasi para pemodal usia muda mencapai Rp162,74 triliun.
Badan Pusat Statistik memperkirakan, Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi yakni situasi di mana penduduk usia produktif lebih besar jumlahnya dari penduduk usia nonproduktif yang telah berlangsung selama periode 2020-2030, pada 2030 nanti atau sekitar 7 tahun ke depan di mana penduduk jumlah usia produktif mencapai 68% dari total populasi.
“Data tersebut menunjukkan bahwa potensi investasi di pasar keuangan Indonesia ke depan akan datang dari generasi muda yang sadar investasi, sadar investasi perlu diikuti literasi keuangan pendalaman pasar keuangan,” kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, dua pekan sebelumnya.
(mfd/rui)