Sekilas tentang eSAF, teknologi ini teraplikasi melalui pelat berlapis dengan teknik penyambungan khusus. Honda mengeklaim ini merupakan peningkatan teknologi sasis yang hadir pada motor produksi akhir 2019 hingga saat ini.
eSAF menggantikan teknologi sebelumnya untuk sasis berbentuk tubular. Teknologi eSAF diklaim menghasilkan bobot rangka yang lebih ringan dan ciamik saat bermanuver. Penggunaan rangka eSAF juga membuat ruang yang lebih besar untuk bagian tangki bahan bakar dan bagasi. Teknologi ini disematkan kepada empat merek Honda: Vario 160, Genio, Beat, dan juga Scoopy.
Pada awal kemunculan, eSAF diklaim unggul dibandingkan teknologi sasis tube. Berat eSAF diklaim lebih ringan 4 kilogram, atau total akhir berat rangka di angka 11 kilogram. Hal ini menjadikan eSAF diklaim lebih nyaman.
Isu Recall Unit
Keriuhan mengenai rangka eSAF yang ringkih memunculkan isu recall unit. PT AHM juga telah buka suara. Mereka memastikan belum ada langkah yang mengarah ke kebijakan recall. AHM juga mengeklaim tak ada perintah langsung dari otoritas ataupun pemerintah yang mengarah ke kebijakan tersebut.
"Kami memperoleh klarifikasi bahwa tidak ada pernyataan terkait himbauan maupun perintah penarikan produk [recall] dari Direktorat Pemberdayaan Konsumen Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan kepada AHM," jelas Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/8/2023).
Klarifikasi tersebut menjawab pemberitaan media yang mengabarkan Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan mengimbau AHM untuk melakukan recall beberapa model motor hasil produksi.
Adapun, Plt Dirjen PKTN Kemendag Moga Simatupang kepada Bloomberg Technnoz sebelumnya menjelaskan, direktorat sampai saat ini memang belum menerima laporan secara khusus dari konsumen terkait sasis eSAF. Pihaknya masih sebatas mencermati perkembangan keluhan konsumen melalui media sosial dan pemberitaan.
Otoritas perdagangan akan meminta AHM untuk menindaklanjuti keluhan konsumen yang beredar. Namun, Moga mengatakan, sebelum itu AHM tentu perlu berdiskusi dengan kantor pusat atau principal di Jepang.
“Tindak lanjutnya apakah perpanjang masa garansi, kan di situ masa garansi 1 tahun atau 10.000 km. Kalau [keluhan] masih masif, perlu diperpanjang garansi. Atau Sasis eSAF diganti atau ditarik dari peredaran. Akan tetapi, mereka harus dialog dengan pihak principal di Jepang, kan tidak bisa memutuskan sendiri,” tutur Moga.
(ain/wdh)