Bloomberg Technoz, Jakarta - Kualitas udara yang baik dapat mengurangi risiko penyakit terhadap anak-anak. Terutama para anak-anak yang harus berkegiatan di luar ruangan saat sekolah. 

Dari berbagai penelitian, kesehatan anak akan mempengaruhi kinerja akademik. Untuk itu, meningkatnya kualitas udara di dalam dan luar kelas dapat membantu siswa lebih sehat dan pintar.

Konsultan Paru dan Lingkungan Dept/KSM Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, dr Efriadi Ismail Sp.p (K) pernah mengutarakan, dampak polusi udara terhadap pernapasan ada dua yaitu akut dan kronik. 

“Dampak akut [jangka pendek] antara lain peningkatan kasus ISPA, peningkatan serangan asma, kunjungan ke IGD terkait keluhan sesak napas meningkat, dan berisiko keracunan gas polutan yang toksik,” ujar dr Efriadi.

Sedangkan dampak jangka panjang atau kronik dari polusi udara antara lain penurunan fungsi atau faal (kembang kempis) paru-paru, peningkatan gejala hipersensitivitas atau penyempitan saluran napas (bronkus dan cabang-cabangnya), peningkatan risiko asma, penambahan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), hingga risiko kanker paru beberapa dekade ke depan.