Andreo Calonzo, Manolo Serapio Jr. dan Sing Yee Ong - Bloomberg News
Bloomberg, Sekitar 25.000 orang di Filipina telah mengungsi ke tempat yang lebih aman karena topan Saola diperkirakan akan menghantam daratan pada Rabu (30/8/2023). Setelahnya, topan diramalkan bergerak menuju Taiwan dan Hong Kong.
Setidaknya 14 penerbangan domestik dibatalkan, sementara beberapa sekolah ditutup dan kelas-kelas ditangguhkan pada Selasa (29/8/2023), tepat di hari pertama tahun ajaran baru di Filipina. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Filipina, curah hujan yang tinggi dari Saola menambah kondisi musim hujan barat daya, yang telah mempengaruhi 64.000 orang di 21 provinsi.
Filipina telah memberi peringatan mengenai angin kencang dan gangguan listrik, demikian bunyi laporan terbaru dari biro cuaca negara Pagasa pada pukul 14.00 pada hari Selasa. Taiwan mengeluarkan peringatan laut pada Senin malam dan mungkin akan mengumumkan peringatan darat dalam beberapa jam.
Menurut Pagasa, Seola diperkirakan akan "bertahan dengan kuat" saat melintasi atau dekat dengan provinsi paling utara Filipina, Batanes. Badai tersebut mungkin akan melemah, meskipun Pagasa tidak mengesampingkan kemungkinan badai dapat secara perlahan "meningkat kembali dan mencapai kategori topan super."
Sementara Pusa Peringatan Topan Gabungan Amerika Serikat (AS) memperkirakan topan ini akan menghantam Hong Kong akhir pekan ini.
Topan Saola memiliki kecepatan angin maksimum yang berkelanjutan sekitar 155 kilometer per jam di dekat pusatnya, dan embusan angin hingga 190 kilometer. Pagasa menambahkan, topan ini kemungkinan akan bergerak ke arah barat laut mulai hari Selasa hingga keluar dari wilayah Filipina pada Rabu malam atau awal Kamis.
Pada akhir pekan, provinsi-provinsi Filipina seperti Isabela dan bagian timur Cagayan dan Quirino mengalami curah hujan yang tinggi.
Filipina juga sedang memantau topan lainnya, Badai Haikui, yang diperkirakan akan memasuki wilayahnya pada hari Rabu. Namun, badai ini "kemungkinan tidak berdampak langsung pada negara ini," tetapi bisa menyebabkan hujan monsun di wilayah utara dan pusat utama pekan ini.
Di Taiwan, pihak berwenang menghentikan beberapa kapal yang beroperasi dari Pingtung mulai sore tanggal 30 Agustus, meskipun menurut biro cuaca memperkirakan sumber topan tidak akan melewati Taiwan.
Dilaporkan oleh TaiwanPlus, penduduk di pulau tersebut sedang bersiap menghadapi datangnya badai, termasuk dengan memanen buah-buahan sebelum angin menjadi terlalu kencang.
"Kami juga mengingatkan warga bahwa kemungkinan akan menghadapi topan yang kuat. Kita harus siap," kata Perdana Menteri Chen Chien-jen dalam sebuah postingan Facebook, yang mengumumkan bahwa pemerintah telah mengaktifkan rencana kontingensi dan melepaskan air dari waduk-waduk sebelum badai tiba.
Di Filipina, provinsi-provinsi utara seperti Cagayan, Isabela, dan Ilocos Sur termasuk di antara wilayah yang terkena dampak Topan Doksuri pada Juli. Setengah juta orang terkena dampaknya, dan 14 orang dikabarkan tewas. Badai tersebut menghancurkan lebih dari 1,3 miliar peso tanaman pertanian dan menyebabkan kerusakan infrastruktur sekitar 2,66 miliar peso.
Sekitar 20 topan melanda Filipina setiap tahunnya. Hal ini menjadikan Filipina salah satu negara yang paling sering terdampak topan di dunia. Saola adalah siklon tropis ketujuh yang mencapai Filipina pada tahun ini.
(bbn)