Bloomberg Technoz, Jakarta - Ledakan di gereja Pantekosta di timur Republik Demokratik Kongo pada Minggu (15/1/2023) menyebabkan lusinan orang meninggal dunia. Pemerintah Kongo menyebut serangan kelompok Islamis menjadi penyebab tragedi tersebut.

Felix Tshisekedi, Presiden Kongo, mengutuk segala bentuk serangan teror. “Mereka yang bertanggung jawab akan dikejar, ditangkap, diadili, dan dihukum seberat-beratnya,” cuit akun Twiiter resmi kantor kepresidenan.

Allied Defense Forces  (ADF) dibentuk di Uganda, negara tetangga Kongo, lebih dari dua dekade lalu. Kelompok Islamis ini juga aktif di wilayah timur laut Kongo.

Dalam catatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ADF disebut berada di balik 1.300 kematian sejak 2021. Di antara oleh aksi pegeboman di Kongo, Uganda, dan Rwanda. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini menggunakan aksi bunuh diri dengan bahan peledak.

PBB mengingatkan ADF semakin meningkatkan intensitas komunikasi dengan Negara Islam Irak-Levant (ISIS).