Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Devisa Arab Saudi Anjlok Rp244 T, Terbesar Sejak Pandemi

News
29 August 2023 16:45

Bendera Arab Saudi berkibar di kota Buraidah, Arab Saudi (Tasneem Alsultan/Bloomberg)
Bendera Arab Saudi berkibar di kota Buraidah, Arab Saudi (Tasneem Alsultan/Bloomberg)

Abeer Abu Omar - Bloomberg News

Bloomberg, Cadangan devisa Arab Saudi turun lebih dari US$16 miliar atau setara Rp244 miliar bulan lalu. Penurunan tersebut adalah yang terbesar sejak harga minyak sempat negatif saat pandemi, dan negara tersebut menggunakan tabungannya untuk berinvestasi di saham-saham Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan bulanan bank sentral yang diterbitkan pada hari Senin (28/8/2023), aset luar negeri bersih turun menjadi 1,53 triliun riyal setelah kenaikan pada Mei dan Juni. Angka tersebut membawa Arab Saudi ke level terendah sejak akhir 2009, dan terjadi ketika negara itu memangkas produksi minyak sebagai upaya untuk menopang harga.

Cadangan devisa Arab Saudi anjlok. (Sumber: Bloomberg)

"Posisi aset luar negeri bersih seharusnya membaik pada bulan September, terutama ketika pembagian dividen pertama yang terkait dengan kinerja datang dari Aramco," kata Monica Malik, kepala ekonom di Abu Dhabi Commercial Bank PJSC.

Upaya Arab Saudi untuk mendukung harga minyak mentah dengan membatasi produksi tahun ini telah menyebabkan pendapatan negara menjadi jauh lebih kecil dari penjualan minyak di luar negeri. Setelah meraup keuntungan hampir US$326 miliar pada tahun 2022, Arab Saudi berisiko mengalami defisit anggaran lagi setelah surplus pertamanya dalam hampir satu dekade.