Bloomberg Technoz, Jakarta - Jepang membuang air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima sejak Kamis (24/8/2023). Hal tersebut mendapat banyak protes dari berbagai negara karena membahayakan kelangsungan makhluk hidup dan juga lingkungan

Dr. Jusuf Kristianto yang bekerja di Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengutarakan air limbah nuklir tidak hanya akan mencemari perairan di dekat Fukushima tetapi akan berdampak negatif terhadap ekosistem laut di seluruh dunia. 

“Dari lembaga peneliti ilmiah Jerman melakukan studi jika dibuang akan berdampak di pesisir Fukushima dimana memiliki arus yang paling kencang di seluruh dunia. Dalam tempo 57 hari sejak pembuangan, bahan radioaktif akan bertebaran di lautan Pasifik, dalam tiga tahun kemudian Amerika dan Kanada akan mengalami dampak dan 10 tahun kemudian menyebar ke seluruh perairan dunia,” kata Jusuf saat dihubungi, Selasa. (29/8/2023).

Limbah nuklir juga berdampak pada migrasi besar ikan-ikan laut dan ekosistem perikanan. Dan yang paling terpenting dapat membahayakan kesehatan manusia.

“Jika memakan ikan dan biota laut yang terkontaminasi dapat menimbulkan kerusakan yang terjadi dalam waktu jangka pendek dan panjang,” ujar Jusuf.