Sekitar 50 penduduk setempat juga berkumpul pada Senin untuk melakukan unjuk rasa, dan meneriakkan "Rubiales benar" dan "Jenni mengatakan yang sebenarnya."
"Ibunya, yang beriman kuat, berlindung di hadapan Tuhan dan telah memulai mogok makan," kata Vanesa Ruiz Bejar, sepupu Rubiales, dalam jumpa pers yang disiarkan di TV nasional. "Keluarganya sangat menderita karena hal ini. Apa yang sedang terjadi tidak adil bagi kami."
Dilaporkan media lokal, demonstrasi yang mendukung Hermoso dan menyerukan kepada Rubiales untuk mundur juga diadakan di pusat Madrid. Ratusan orang berkumpul dan meneriakkan slogan-slogan termasuk, "Ini bukan ciuman, ini adalah serangan."
Yolanda Diaz, wakil perdana menteri yang mewakili sayap paling progresif dari pemerintahan, turut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Dia mengatakan, dikutip oleh surat kabar El Pais, bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Rubiales menunjukkan "machismo yang keras kepala yang tidak pantas dalam masyarakat demokratis."
Langkah selanjutnya mungkin akan dilakukan pada Senin malam. Pertemuan pengadilan olahraga Spanyol untuk membahas keluhan yang diajukan oleh pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez terkait "pelanggaran serius" berlangsung hingga malam. Jika diterima, pemerintahan akan dapat menangguhkan Rubiales secepat minggu ini.
Asosiasi sepak bola negara tersebut juga mengadakan pertemuan di Madrid untuk membahas pilihan mereka.
Dalam pernyataan Jumat, Rubiales mengatakan bahwa dia telah bertanya kepada Hermoso apakah dia bisa memberinya ciuman. Hermoso menolak penjelasannya, dan menyebutnya "sangat salah." Selama pertandingan, Rubiales, yang berusia 46 tahun, juga terlihat memegang bagian selangkangannya saat dia merayakan gol di samping Ratu Letizia Spanyol dan salah satu putrinya.
Saat berbicara di hadapan anggota federasi sepak bola yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, Rubiales mengejutkan teman dan lawannya dengan mengatakan sebanyak lima kali bahwa dia tidak akan mengundurkan diri. Banyak anggota yang menunjukkan dukungan dengan tepuk tangan selama pidatonya.
Rubiales diskors oleh FIFA pada Sabtu. Jorge Vilda, pelatih timnas wanita Spanyol yang merupakan juara dunia, dan Luis de la Fuente, pelatih timnas pria, kemudian mengutuk perilakunya.
Sebuah gerakan global juga telah muncul untuk mendukung Hermoso dan rekan satu timnya, yang telah menolak bermain sampai Rubiales dipecat. Kemarahan di media sosial juga meningkat karena frasa "se acabo", yang berarti "itu sudah berakhir", merujuk pada Rubiales maupun isu tentang pelecehan seksual terhadap perempuan yang lebih luas.
Spanyol memiliki undang-undang yang ketat tentang persetujuan terkait seksual, yang dijelaskan dalam undang-undang yang sangat kontroversial yang dikenal sebagai "Only Yes Means Yes" (Hanya Ya Berarti Ya).
(bbn)