Bloomberg Intelligence memprediksi, rupiah masih berpeluang mempertahankan capaian return itu sampai akhir tahun ini menyusul masih relatif tingginya keuntungan yang diberikan dengan level inflasi yang rendah, bahkan bila Federal Reserve masih mempertahankan stance kebijakan yang hawkish.
Dalam jangka menengah dan panjang, rupiah berpeluang mengantongi keuntungan apabila the Fed memulai siklus penurunan bunga acuan yang diprediksi baru akan terjadi tahun depan.
"Rupiah akan mendapat keuntungan dari pelemahan dolar AS ketika siklus penurunan bunga the Fed dimulai," kata Stephen Chiu, Chief Asia FX and Rates Strategist dan Chunyu Zhang, Senior Associate Analyst dari Bloomberg Intelligence dalam riset terbaru yang dirilis Senin (28/8/2023).
Masih rendahnya kepemilikan asing di surat berharga negara juga membuka potensi arus masuk yang besar terutama saat sentimen pemberat dari arah bunga acuan global telah mereda.
Dalam jangka panjang, rupiah berpeluang melesat lebih kuat bila kebijakan terkait nikel mengalami kemajuan, apakah itu berbentuk peningkatan nilai tambah dalam arus pasok nikel ataupun berbentuk pencabutan larangan ekspor.
Kesemua faktor itu, menurut analis, seharusnya sudah memadai untuk menolong rupiah dari beban kekhawatiran defisit transaksi berjalan Indonesia dan penurunan investasi ditambah kebijakan yang sudah ada yakni kewajiban penempatan devisa hasil ekspor. Ditambah rencana BI merilis instrumen baru Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mulai bulan depan.
Rekor lelang devisa hasil ekspor
Berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg Technoz, memperlihatkan selama bulan ini hingga 24 Agustus lalu, nilai dolar AS para eksportir yang telah diserap melalui lelang TD Valas DHE oleh Bank Indonesia mencapai US$ 359,5 juta, sekitar Rp 5,5 triliun. Angka itu telah melampaui level tertinggi hasil lelang TD Valas DHE yang terjadi pada April lalu sebesar US$ 343 juta.
Kenaikan nilai penyerapan valas dalam lelang DHE itu terutama karena kenaikan minat para eksportir di penempatan TD Valas tenor 3 bulan.
Selama Agustus saja, nilai penempatan valas di TD Valas tenor 3 bulan mencapai US$ 309,25 juta. Itu setara 86% dari total nilai penyerapan dalam lelang selama periode 1-24 Agustus 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, BI memperkirakan akan ada sumbangan likuiditas dolar AS yang lebih besar dari penerapan kebijakan devisa hasil ekspor dengan nilai US$ 9,2 miliar per bulan sampai akhir tahun.
Lelang sukuk
Hari ini pemerintah akan menggelar lelang surat berharga negara syariah alias sukuk dengan target penyerapan Rp6 triliun. Lelang dilakukan di tengah pasar yang masih digelayuti berbagai sentimen, mulai dari nada hawkish Federal Reserve yang makin kuat ditambah sedikit optimisme dari China yang terus mengupayakan perbaikan kepercayaan dari para pemodal.
Lelang sukuk negara akan dilangsungkan mulai pukul 09.00 WIB dengan enam seri yang akan dilelang di mana kesemuanya adalah reopening atau pembukaan lagi seri lama.
Bila berkaca pada gelar lelang surat utang konvensional (SUN) sebelumnya, animo pemodal terlihat mulai meningkat akan tetapi karena yield yang diminta masih terlalu tinggi, ditambah lebih rendahnya kebutuhan pemerintah menerbitkan obligasi, nilai penawaran masuk yang diserap hanya setengah dari target indikatif lelang.
-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.
(rui)