Mandiri Capital memiliki sejumlah kriteria yang mendasari dalam berinvestasi. Target perusahaan, menurut Dennis, harus memberi nilai tambah.
“Sebagai venture capital, kita harus memastikan bahwa startup yang kita investasikan memiliki potensi. Kita selalu menganalisa pasar karena tidak mau startup yang kita investasikan potensi market size-nya kecil. Kita mau berinvestasi di perusahaan yang punya market size besar sehingga mereka bisa benar-benar bertumbuh,” ia menerangkan. Selain itu, lanjutnya, Mandiri Capital berinvestasi pada startup yang memiliki dampak sosial.
Meskipun demikian, Mandiri Capital tidak merinci jumlah dana yang disiapkan untuk investasi di startup. Sementara itu, tren pendanaan startup di Indonesia juga mengalami perubahan.
“Kita sudah mulai beralih investasi ke growth stage, jadi tiket size-nya juga lebih besar. Memang mahal tapi risikonya lebih terukur karena perusahaannya sudah growth dan punya business case yang besar,” kata Rino Bernando, Chief Financial Officer Mandiri Capital.
Ia mengungkapkan 2023 akan menantang bagi pendanaan startup dengan dimulainya tahun politik dan para venture capital yang menjaga likuiditasnya agar mendapat startup yang berkualitas.
(tar/wep)