Logo Bloomberg Technoz

Peringatan 140 Tahun, Gunung Krakatau dan Bencana Geologi Dunia

Fransisco Rosarians Enga Geken
28 August 2023 21:30

CCTV Erupsi anak gunung krakatau, Rabu (11/5/2023). (Dok. PVMBG ESDM)
CCTV Erupsi anak gunung krakatau, Rabu (11/5/2023). (Dok. PVMBG ESDM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Orang-orang lari dan naik ke tiang-tiang lampu di pesisir Kota Batavia, sekitar pukul 10.20 WIB, 27 Agustus 1883. Sebelumnya, lampu-lampu berisi gas di wilayah yang kini bernama Pasar Ikan, Jakarta Utara tersebut hancur berantakan terhempas gelombang bunyi.

Sebuah ledakan sangat keras terjadi saat Gunung Krakatau meletus pada 140 tahun lalu. Bunyi suaranya merambat hingga 4.600 km dari pusat letusan. Bahkan, seorang Geolog dan Jurnalis asal Inggris, Simon Winchester menulis suara letusan tersebut bisa terdengar oleh 1/8 penduduk dunia ketika itu.

Dalam buku 'Krakatoa: The Day The World Exploded 27th August 1883', Simon mengatakan, letusan Gunung Krakatau setara dengan 30.000 kali bunyi ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang yang mengakhiri Perang Dunia II, Agustus 1945.

Letusan Gunung Krakatau juga menimbulkan Gelombang Tsunami setinggi 40 meter yang merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab, yang jauhnya sekitar 7.000 km. Gelombang tersebut menyapu 295 kampung di sekitar Selat Sunda dan menyebabkan 36.417 orang meninggal dunia.

Juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi mengatakan, Gunung Krakatau masih ada usai anaknya lahir pada 1927. Hingga saat ini, Anak Gunung Krakatau masih aktif dan sudah meletus beberapa kali.