"Ukuran dan lokasi strategis Libya membuat hubungan dengan Libya menjadi sangat penting dan memiliki potensi besar," kata Cohen.
Berita ini langsung memicu sejumlah protes di Libya bagian barat, di mana pemerintah berbasis di Tripoli yang dipimpin oleh Dbeibah berkuasa.
Upaya Israel
Israel telah meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Arab dalam beberapa tahun terakhir. Mereka telah mendapatkan pengakuan resmi dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan. Langkah-langkah tersebut menyusul kesepakatan dengan Mesir dan Yordania pada dekade sebelumnya.
Namun, sebagian besar negara-negara Arab masih belum memiliki hubungan resmi dengan Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berupaya memperluas hubungan dengan lebih banyak negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Fokus utamanya adalah Arab Saudi, ekonomi terbesar di dunia Arab.
Kebijakan luar negeri Cohen dikritik oleh oposisi Israel, yang mengatakan bahwa dia seharusnya menjaga pertemuan tersebut sebagai rahasia.
"Sebagai perdana menteri dan menteri luar negeri, saya pernah melakukan pembicaraan yang tidak akan pernah diketahui oleh siapa pun," kata Yair Lapid, yang menjadi perdana menteri hingga Netanyahu menggantikannya akhir tahun lalu.
"Kebijakan luar negeri negara seperti Israel rumit dan kadang-kadang meledak-ledak dan harus dikelola dengan hati-hati dan bijaksana. Pertemuan rahasia yang tidak pernah bocor telah membangun hubungan yang, dari waktu ke waktu, berubah menjadi kesepakatan bersejarah dengan negara-negara di wilayah tersebut. Ini bukan yang terjadi sekarang."
Cohen membahas dengan menteri Libya tentang perlunya melestarikan warisan Yahudi Libya, yang hampir semuanya berimigrasi ke Israel pada tahun 1950-an. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Israel, mereka juga membahas terkait renovasi sinagoga dan pemakaman Yahudi di Libya.
Mangoush adalah menteri luar negeri di bawah pemerintahan berbasis di Tripoli, sementara otoritas saingannya berbasis di timur negara. Upaya internasional berulang, yang sebagian besar didorong oleh PBB, gagal menghasilkan pemerintahan yang bersatu. Meskipun beberapa kemajuan dicapai ketika bank sentral awal bulan ini mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan reunifikasi.
--Dengan asistensi dari Hatem Mohareb.
(bbn)
