Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala  Badan Pangan  Nasional (Bapanas ) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan kemungkinan serta alasan pemerintah bakal melakukan penambahan impor beras. Impor diklaim sebagai upaya food reserve..

Arief mengatakan, pada semester 2 produksi beras di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan pada semester I-2023 dikarenakan beberapa isu seperti El-Nino yang akan berpengaruh terhadap  hasil panen selama tiga bulan dari awal nandur  (menanam padi). Kecuali, kata dia, daerah yang memiliki irigasi teknis yang memiliki water reservoir.

Selain itu, food reserve (strategi ketahanan pangan) turut mempertimbangkan gelaran pemilu di tanggal 14 Februari dan tanggal 9 April  tahun 2024 yang menjadi big season.  Pemerintah berharap impor untuk menjaga stok beras tetap aman.

“ Sehingga dengan adanya perputaran stok di Bulog harus dijaga, kalupun hari ini harganya tinggi itu memang nature sampai dengan akhir tahun 2023, dan perlu adanya cadangan beras dari pemerintah yang perlu digelontarkan,” ungkap Arief dalam acara gerebek pasar untuk memonitoring ketersediaan stok beras di Pasar Perumnas Klender Jakarta Timur (28/08/2023).

Dalam mengintervensi kenaikan beras dalam beberapa waktu terakhir, Bapanas bersama dengan Bulog sudah menyiapkan beras dengan ukuran 1 kilogram. Namun memang saat ini gabah kering sehingga panen berkurang dan berimbas Pemerintah akan melakukan intervensi lebih awal.