“LRT adalah satu citra atau upaya kita untuk mencapai ramah lingkungan tetapi juga mengutamakan keamanan dan layanan. Sudah terintegrasi berbagai moda transportasi lain di ibu kota dan sekitarnya seperti KRL, BRT, nanti ada MRT dan Jaklingko,” ujar Budi.
Budi menambahkan. Integrasi tersebut nantinya akan mencapai Bandung. Harapannya, konsep tersebut bisa menjadi suatu pola pengembangan kota seluruh Indonesia.
Presiden Joko Widodo meresmikan beroperasinya LRT Jabodebek di Stasiun Cawang, Jakarta Timur. Jokowi dalam sambutannya membahas persoalan macet dan polusi di Jakarta yang menjadi latar belakang dibangunnya LRT Jabodebek. Jakarta, kata Jokowi, selalu masuk dalam 10 kota termacet di dunia.
"Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta setiap harinya. Oleh sebab itu kenapa dibangun MRT, LRT, KRL, Transjaksrta, BRT, kereta bandara. Agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal," ujar Jokowi.
Jokowi mengakui memang tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. Sebagai contoh, kata dia, okupansi MRT.
"Meskipun saya lihat setiap hari penuh tapi kapasitas yanh kita inginkan setiap hari 180 ribu penumpang dan hari ini masih 80 ribu. Masih ada kapasitas yang belum penuh terisi," tutur Jokowi.
LRT Jabodebek adalah salah satu proyek perkeretaapian pada Proyek Strategi Nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bernilai total investasi Rp32,5 triliun, LRT beroperasi tanpa masinis.
LRT Jabodetabek ini dikerjakan PT INKA (Persero) dan bekerja sama dengan industri dalam negeri lainnya, seperti PT LEN Industri (Persero), dan bekerja sama dengan perusahaan multinasional di bidang teknologi dengan menggunakan moving block signal dan software dari Siemens AG Jerman.
(mfd)