Namun, koreksi itu sepertinya hanya sementara. Ke depan, prospek harga CPO masih cerah.
Dari sisi fundamental, pasokan yang relatif ketat akan menopang kenaikan harga. AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services mengungkapkan, ekspor CPO Malaysia pada periode 1-25 Agustus turun 4,3-7,5% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Pelemahan mata uang ringgit Malaysia juga membuat CPO menjadi menarik. Dalam sebulan terakhir, ringgit melemah hampir 3% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Saat ringgit terdepresiasi, kontrak CPO menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan naik, harga pun akan mengikuti.
(aji)
No more pages