Pesawat jet tersebut, sebuah Embraer SA Legacy 600, terbang dengan lancar dari Moskow ke St. Petersburg hingga tiba-tiba berperilaku tidak wajar selama beberapa detik dan kemudian jatuh, menurut data pelacakan penerbangan dari Flightradar24 minggu lalu.
Di pesawat tersebut juga terdapat pimpinan Wagner, termasuk Dmitry Utkin, mantan perwira intelijen militer dan tokoh kunci dalam Wagner sejak pendiriannya pada 2014 untuk mendukung pemberontakan yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Peninjauan awal AS menunjukkan pesawat mungkin telah dihancurkan oleh sebuah bom di papan dalam serangan yang kemungkinan disetujui oleh Putin, kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya. Inggris juga berasumsi bahwa pesawat sengaja dijatuhkan, meski penyebab pasti kecelakaan tersebut masih belum jelas.
Putin mengecam pemberontakan Wagner pada Juni sebagai "pengkhianatan," tetapi Prigozhin tampaknya saat itu berhasil menghindari balas dendam dari Kremlin. Beberapa tentara bayaran, termasuk Prigozhin sendiri, kemudian pindah ke Belarus.
Dalam komentar pertamanya setelah kecelakaan tersebut, Putin mengatakan di TV negara pada Kamis lalu bahwa Prigozhin adalah "pengusaha berbakat," tetapi ia "membuat kesalahan serius dalam hidupnya."
(bbn)