Logo Bloomberg Technoz

Tutup Belasan Gerai, Transmart: Bukan Akhir Bisnis Ritel CT

Rezha Hadyan
08 February 2023 17:01

Salah satu gerai Transmart di Cibubur, Jawa Barat. (Dok. Transmart)
Salah satu gerai Transmart di Cibubur, Jawa Barat. (Dok. Transmart)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Trans Retail Indonesia atau Transmart menampik dugaan bahwa penutupan 12 gerai hypermarket yang dilakukan sepanjang 2022 menjadi awal dari berakhirnya bisnis ritel modern milik CT Corp.

Vice President Corporate Communications Transmart Satria Hamid menyebut pandemi Covid-19 bukanlah faktor utama yang melatarbelakangi penutupan gerai-gerai tersebut. Penutupan dilakukan perusahaan untuk menghadapi perubahan tren bisnis, khususnya di industri ritel modern.

"Toko-toko itu kami tutup untuk efisiensi [operasional], agar kami berlari lebih cepat. Fokus kami saat ini ke gerai-gerai yang pertumbuhannya bagus," katanya kepada Bloomberg Technoz, Rabu (08/02/2023).

Perinciannya, penjualan lini bisnis fast moving customer goods (FMCG) naik 48%, toserba (departement store) 67%, elektronik 55%, dan Transhardware (perkakas pertukangan) 26%.

"Penjualan naik signifikan sejak Pak Chairul Tanjung ‘turun gunung’ pada Agustus 2022," ungkapnya.