Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia: Gain Tipis pada Awal Pekan, Mata Uang Stabil

News
28 August 2023 05:50

Layar menampilkan Bursa Efek Shenzhen dan angka Indeks Hang Seng di Shanghai, China. (Qilai Shen/Bloomberg)
Layar menampilkan Bursa Efek Shenzhen dan angka Indeks Hang Seng di Shanghai, China. (Qilai Shen/Bloomberg)

Brett Miller - Bloomberg News

Bloomberg, Saham-saham Asia tampaknya siap mengikuti pergerakan ekuitas Amerika Serikat (AS) dengan kenaikan moderat pada Senin (28/8/2023), setelah Jerome Powell mengisyaratkan Federal Reserve akan “melanjutkan dengan hati-hati” kenaikan suku bunga. Dia juga memberi sinyal kepada pasar bahwa arah moneter The Fed bakal tetap lebih ketat untuk jangka waktu yang lebih lama.

Sebagian besar mata uang utama sedikit berubah pada awal perdagangan Asia, dengan yen stabil setelah merosot ke titik terlemahnya tahun ini pada Jumat (25/8/2023), setelah menyusul pernyataan Chairman The Fed. Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda tidak mengomentari nilai tukar mata uang asing, tetapi mengatakan pertumbuhan harga masih lebih lambat dari tujuan bank sentral.

Euro tidak berubah dan sebagian besar menolak janji Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde untuk menetapkan biaya pinjaman setinggi yang diperlukan dan membiarkannya sampai inflasi terkendali. Yuan akan tetap menjadi fokus di tengah kampanye China untuk menopang mata uangnya.

Ekuitas berjangka untuk Jepang, Hong Kong dan Australia semuanya menunjukkan kenaikan kecil kurang dari 1% menyusul kenaikan S&P 500 sebesar 0,7% pada Jumat, ketika indeks tersebut mencapai pekan terbaiknya sejak Juli. Ekuitas berjangka AS dibuka lebih tinggi pada hari Senin.