Berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan India terus mendorong penggunaan energi bersih agar bisa beralih dari energi fosil. Namun, upaya ini masih sangat bergantung kepada China.
Australia saat ini adalah pemasok litium nomor satu dunia, logam yang sangat penting dalam pembuatan baterai. Namun bahan mentah ini kemudian dikirim ke China untuk diproses menjadi komponen baterai.
China saat ini memiliki kapasitas produksi sel baterai sekitar 1.000 GWh. Ini menyumbang lebih dari 80% produksi dunia, berdasarkan catatan BloombergNEF.
Nantinya, baterai produksi Recharge juga tidak akan menggunakan nikel dan kobalt. Juga tidak akan menggunakan komponen dari Rusia. Perseroan akan menggunakan bahan mentah litium dari Australia dan Afrika Selatan.
(aji/roy)