Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu perusahaan Minyak dan Gas (migas) asal Inggris, Harbour Energy berencana melakukan pengeboran sumur eksplorasi di Laut Andaman; tepatnya pada Blok Andaman II, Aceh Utara. Kegiatan ini akan dilakukan melalui anak perusahaannya, Premier Oil yang juga telah memiliki konsesi di Wilayah Kerja (WK) Andaman sebagai pemegang participating interest (PI) sebesar 40%. Premier Oil juga tercatat sebagai operator di blok tersebut, selain perusahaan Inggris Bristish Petroleum (BP) dan Mubadala Energy yang mengantongi masing-masing PI sebesar 30%.

"Kami telah mengembangkan peluang investasi strategis di luar sektor minyak dan gas selain di Inggris, yakni di Indonesia," ujar Chief Executive Officer (CEO) Harbour Energy, Linda Zarda Cook dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (27/8/2023).

Linda mengatakan, pihaknya bakal melanjutkan sebanyak empat pengeboran sumur eksplorasi di Laut Andaman pada Oktober 2023.  Rencana itu, kata dia, menjadi tindaklanjut atas hasil yang signifikan dalam pengeboran sumur awal di wilayah Timpan-1, Blok Andaman II, yang menambah sumber daya 2C hingga 80 MMBOE (Million Barels of Oil Equivalent) dan potensi multi- TCF (Trillion Cubic Feet) yang signifikan.

"Hal ini berpotensi meningkatkan umur cadangan kami secara signifikan, mendukung imbal hasil bagi pemegang saham, dan mendiversifikasi perusahaan kami dari waktu ke waktu,” kata Linda.

Adapun Sumur pertama yang akan diselesaikan yakni Layaran di Blok South Andaman, yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.  Selanjutnya, pengeboran eksplorasi kedua pada prospek Halwa, dan ketiga di Gayo, yang juga berada pada Blok Andaman II. Untuk pengeboran ke-4, akan dilakukan kembali di South Andaman selepas hasil pengeboran Layaran ditentukan, atau pengeboran pertama terlihat sginifikan.