Federasi sepak bola Spanyol mengonfirkasi skors dari FIFA pada Sabtu, dan menyatakan bahwa mereka menyambut hal itu sebagai kesempatan untuk bos mereka membuktikan bahwa ia tak bersalah. Sebelas anggota tim pelatih mengundurkan diri dalam gerakan mendukung Hermoso.
Rubiales berpendapat bahwa ia adalah korban pembunuhan karakter oleh publik dan apa yang dilakukannya tak salah karena ciuman tersebut bersifat sukarela.
Hermoso pun merespons dengan membantah klaim tersebut. Ia mengatakan bahwa dia adalah korban dari nafsu seorang seksis.
Kontroversi ini terjadi selama periode kebuntuan politik di Spanyol pasca pemilu nasional pada 28 Juli. Menteri Kebudayaan dan Olahraga Spanyol, Miquel Iceta, mengatakan bahwa kejadian ini adalah akhir untuk Rubiales.
"Ini tidak bisa berlanjut. Tidak mungkin setelah kejadian yang tidak dapat diterima ini tidak ada reaksi apa pun dari presiden atau majelis federasi sepak bola," kata Iceta, meskipun ia menambahkan bahwa keputusan akhir untuk mencopot Rubiales bergantung pada otoritas hukum dan pemerintah memiliki ruang terbatas untuk bertindak.
(bbn)
