Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan pertumbuhan kredit mikro sebesar dua digit dengan rasio non-performing loan (NPL) yang tetap terjaga.  “Dari sisi kredit, total kredit dan pembiayaan grup BRI sebesar Rp 1139,08 triliun pada Desember 2022. Secara khusus, portofolio kredit mikro tumbuh 13,9%. Dengan demikian,  porsi kredit UMKM 84,74%,” kata Sunarso.  

Sementara itu, rasio NPL perseroan berada di level  2,67%. Angka tersebut menunjukkan kemampuan Bank BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi dan manajemen risiko. Untuk menjaga kualitas kredit, BRI menggunakan strategi selective growth dalam menentukan kelayakan usaha nasabah.

“BRI  menjaga kualitas kredit melalui selective growth dalam menentukan kelayakan usaha nasabah dan mempertimbangkan potensi dan kondisi bisnis nasabah,” jelasnya. 

Perseroan juga menerapkan soft lending dengan menyiapkan pencadangan untuk mengantisipasi risiko pemburukan kualitas kredit. Langkah ini, lanjut Sunarso, diambil sebagai antisipasi mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian ekonomi global, kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

“BRI menyiapkan pencadangan yang lebih dari cukup. Pencadangan terhadap NPL tercatat sebesar 305,73%, meningkat dibandingkan NPL coverage di akhir tahun 2021 yang hanya 281,16%,” ungkapnya.