Presiden Komisaris Vale Indonesia Desnee Naidoo menambahkan proyek baru tersebut juga merupakan bagian dari program investasi korporasi berkode saham INCO itu senilai US$8,6 juta di Indonesia.
Sementara itu, Chairman Huayou Chen Xuehua menyebut kerja sama dengan Vale tersebut sekaligus ditujukan membangun masa depan industri litium yang setara adalah konsep pengembangan yang komitmen pelaksanaannya dipegang teguh oleh Huayou.
“Melalui kerja sama ini, Huayou akan melaksanakan pengembangan sumber daya yang rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan, melaksanakan konsep ESG secara mendalam, untuk meningkatkan kekuatan dari industri energi baru, serta berkontribusi untuk pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia, serta untuk industri dan rantai pasok EV secara global,” tuturnya.
Saat ini, Vale Indonesia mengoperasikan fasilitas pemurnian nickel matte eksisting berkapasitas 70.000—80.000 ton per tahun di Sorowako, Sulawesi Selatan. Smelter yang sepenuhnya milik INCO itu menggunakan 100% teknologi hydropower.
Adapun, tiga proyek baru Vale yakni pertama, pabrik pengolahan berbasis HPAL di Sorowako yang merupakan hasil patungan dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd. berkapasitas produksi 60.000 ton nikel dalam format MHP. Fasilitas ini ditujukan untuk menunjang industri baterai dan kendaraan listrik dan akan mulai konstruksi akhir 2023.
Kedua, smelter RKEF ramah lingkungan di Bahadopi, Morowali. Fasilitas ini dibangun dengan menggandeng Xinhai dan Tisco -anak usaha raksasa baja China, Baowu- dan dirancang untuk memproduksi 70—80 kiloton nikel.
Pabrik ini murni tidak menggunakan batu bara dan diklaim sebagai smelter rendah karbon terbesar kedua setelah Sorowako. Produksi dari fasilitas itu bakal digunakan untuk menunjang industri baja nirkarat, sedangkan konstruksi pabrik ditargetkan rampung sekitar 2024—2025.
Ketiga, smelter HPAL Pomalaa dengan kapasitas 120.000 ton nikel dalam format MHP. Ditargetkan rampung 2025, pabrik ini merupakan hasil patungan INCO dengan Huayou dan Ford Motor Co. Selain smelter Bahadpoi, proyek ini juga termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN).
(wdh)