Logo Bloomberg Technoz

Gandeng China, Vale Bikin Smelter HPAL Baru untuk Kobalt & Nikel

Wike Dita Herlinda
25 August 2023 20:00

Suasana pabrik PT Vale Indonesia. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Suasana pabrik PT Vale Indonesia. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Vale Indonesia menggandeng investor China guna membangun pabrik pengolahan berbasis high pressure acid leaching (HPAL), yang dapat memproses nikel dan kobalt menjadi bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.

Fasilitas pengolahan tersebut ditargetkan sanggup memproduksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP). Adapun, mitra yang digandeng Vale untuk proyek tersebut a.l. Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd (Huayou) dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali).

Dijadwalkan segera mulai konstruksi setelah mendapat perizinan, pabrik HPAL tersebut berlokasi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan dirancang untuk mengolah bijih nikel kadar rendah (limonite) dari Blok Sorowako.

CEO Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, proyek tersebut berjalan  bersamaan dengan dua proyek HPAL lainnya milik perseroan, yaitu HPAL Pomalaa dan Morowali.

“Kerja sama ini selaras dengan visi Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik domestik, sekaligus menjadikan Vale sebagai kontributor utama dalam menjawab tantangan dekarbonisasi dunia dengan investasi yang mampu menghadirkan peningkatan ekonomi lokal dan memastikan pemberdayaan yang optimal untuk sumber daya nikel Indonesia,” paparnya melalui siaran pers, Jumat (25/8/2023).

Pekerja berjalan di Kompleks Peleburan Tebing Tembaga Vale di Sudbury, Ontario, Kanada (Dok. Bloomberg)