Pertama, Sumatra—Semenanjung Malaysia. ACE, PT PLN (Persero), dan Tenaga Nasional Berhad (TNB) berkolaborasi mengembangkan studi kelayakan untuk jalur Interkoneksi Sumatra—Semenanjung Malaysia. Studi ini akan fokus pada peningkatan investasi fasilitas yang diperlukan, mendukung pengembangan dan implementasi kebijakan.
Studi kelayakan akan menentukan kelayakan teknis, finansial, dan ekonomi serta penilaian awal dampak lingkungan. Interkoneksi energi antara Sumatera—Semenanjung Malaysia ini akan menjadi interkoneksi lintas batas bawah laut pertama di kawasan ini.
Kedua, Kalimantan—Sabah. ACE, PLN, dan Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) berkolaborasi untuk membuat studi kelayakan dengan cakupan serupa dengan pengaturan di atas yang bertujuan untuk mencapai Interkonektivitas Keamanan Energi Berkelanjutan di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP).
2. UNOPS dan GIZ
ACE menjalin kemitraan strategis dengan Southeast Asia Energy Transition Partnership (ETP), sebuah platform multipemangku kepentingan yang dikelola oleh United Nations Office for Project Services (UNOPS) serta Clean, Affordable and Secure Energy untuk Asia Tenggara (CASE).
Ini merupakan proyek yang dilaksanakan bersama oleh konsorsium 8 entitas yang dipimpin oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH untuk mengimplementasikan “Asean Power Grid Advancement Program atau APG-AP” dalam mempercepat energi terbarukan integrasi energi melalui Asean Power Grid.
3. Badan Pengelola Urusan Pusat Kerja Sama Energi Bersih ASEAN-China (ACCECC)
ACE dan ACCECC (AMA) menandatangani MoU yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi energi bersih antara Asean dan China. ACCECC akan meningkatkan penelitian bersama, berbagi pengetahuan, dan inisiatif kerja sama di bidang energi yang telah terjalin sejak 2017 melalui kerja sama antara ACE dan CREEI.
ACCECC akan menyelenggarakan lebih banyak program yang menunjukkan sinergi yang solid dalam kebijakan, kemajuan teknologi, pembiayaan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
4. Bank Pembangunan Korea (KDB)
ACE dan KDB berkolaborasi erat dalam program "Mendukung Mekanisme Inovatif untuk Pembiayaan Efisiensi Energi Industri di Indonesia dengan Pembelajaran untuk Replikasi di Negara Anggota Asean lainnya".
5. Energy Foundation China (EFC)
ACE telah bermitra dengan EFC selama tiga tahun terakhir, dan kemitraan ini akan terus berkembang untuk mempercepat transisi energi dan menjamin keamanan energi di kawasan Asean. Kolaborasi ini mencakup penelitian bersama, pengembangan kebijakan, dan adopsi teknologi.
6. Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA)
ACE dan JICA bekerja sama untuk mempercepat dekarbonisasi dan mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan Asean.
7. Asian Development Bank (ADB)
ACE dan ADB telah menandatangani MoU untuk berkolaborasi dalam pengembangan proyek energi bersih dan efisiensi energi, pasar tenaga listrik regional dan pengaturan perdagangan tenaga listrik multilateral, serta interkoneksi tenaga listrik regional di Asean.
8. Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO)
ACE dan JETRO meningkatkan kolaborasi untuk mendorong transisi energi di negara-negara Asean, memajukan upaya menuju emisi nol karbon.
9. National Solar Exchange
ACE dan National Solar Exchange memulai proyek kolaboratif untuk mengembangkan demonstrasi fungsional platform investasi energi regional.
10. Universiti Tenagara Nasional (UNITEN)
ACE dan UNITEN bekerja sama untuk mendorong kolaborasi akademik, penelitian, dan industri.
11. Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS)
ACE dan UNDIKNAS berkolaborasi untuk memperkuat upaya penelitian dan pelatihan.
12. Universitas Waseda
ACE dan Universitas Waseda telah menjalin kemitraan untuk mempromosikan penelitian, kegiatan pendidikan, dan pertukaran pengetahuan. Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen ACE untuk mendorong perubahan positif di sektor energi di seluruh Asean.
(wdh)