Logo Bloomberg Technoz

Ambisi tersebut membutuhkan lebih banyak investasi untuk membangun pembangkit listrik, mentransisi bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan, serta mengubur lebih banyak kabel untuk memperluas kapasitas jaringan.

[Permintaan] energi terbarukan dan tenaga nuklir tumbuh cukup cepat untuk memenuhi hampir semua ambisi ini.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol

“[Permintaan] energi terbarukan dan tenaga nuklir tumbuh cukup cepat untuk memenuhi hampir semua ambisi ini,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, dikutip dari Bloomberg News, Rabu (08/02/2023).

“Pemerintah [negara-negara di dunia] sekarang perlu mengaktifkan sumber rendah emisi untuk tumbuh lebih cepat lagi," lanjutnya.

Sekadar catatan, laju pertumbuhan tahunan permintaan listrik dunia diestimasikan mencapai 3,2% pada 2024—2025, naik dari capaian 2,6% pada tahun ini, papar IEA.

Emisi karbon dari sektor listrik—yang mendominasi sekitar 40% dari total emisi global—diperkirakan meningkat karena berkurangnya permintaan secara drastis di Eropa dan Amerika, berbanding lurus dengan pertumbuhan fasilitas berbahan bakar batu bara dan gas di Asia.

Selain itu, intensitas emisi global dari pembangkit listrik—atau jumlah karbon dioksida yang dihasilkan per unit energi—diperkirakan menurun rata-rata sekitar 3% per tahun hingga 2025, menurut IEA.

(bbn)

No more pages