Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, jumlah gerai hypermarket milik Transmart merosot dari 134 unit pada 2021 menjadi hanya 95 unit pada 2022.

Sebagian besar gerai Transmart yang tutup berada di dalam pusat perbelanjaan, khususnya yang sudah berdiri cukup lama. Seperti diketahui, banyak pusat perbelanjaan tua yang mulai ditinggalkan oleh para pembeli lantaran dinilai tidak menarik lagi.

"Selain itu, pusat perbelanjaan atau mal yang hanya menyediakan fasilitas kios penjualan tenant [penyewa] tanpa ada fasilitas lain juga jadi faktor yang menyebabkan tutupnya gerai ritel modern," ujarnya.

Kasan tidak menampik bahwa penutupan gerai ritel modern yang terjadi selama pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap anjloknya penjualan ritel. Walakin, dia menegaskan penjualan eceran secara agregat masih bertumbuh relatif positif. 

Pertumbuhan itu tecermin dari studi Hasil Survei Penjualan Eceran/Retail yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yang menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2022 tercatat sebesar 216,4 atau tumbuh positif 0,04% year on year (yoy).

Walaupun tidak sedikit gerai ritel modern bertumbangan, Kasan menyebut otoritas perdagangan masih optimistis kinerja industri ritel modern pada 2023 akan terus tumbuh. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh sentimen berakhirnya pandemi Covid-19, stabilnya perekonomian dalam negeri, dan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menyitir data Nielsen Retail Audit, bisnis ritel format besar seperti hypermarket dan toserba (department store) menjadi salah satu yang paling tertekan selama pandemi. 

Ritel segmen hypermarket dan pasar swalayan (supermarket) tumbuh negatif 10,1% pada 2020 atau tahun pertama pandemi, lebih dalam daripada penurunan 2019 sebesar 5,8%. Sementara itu, kuartal I/2021, penurunan kinerja format ini mencapai 14,5% yoy.

(rez/wdh)

No more pages