Logo Bloomberg Technoz

Bisnis Hypermarket Bertumbangan, Ini Penjelasan Kemendag

Rezha Hadyan
08 February 2023 15:19

Ilustrasi Supermarket (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Supermarket (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan angkat bicara terkait dengan maraknya penutupan gerai ritel modern berskala besar (hypermarket) yang terjadi belakangan ini.

Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan Muhri menyebut penutupan gerai ritel modern, khususnya skala hypermarket, yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh sejumlah faktor. 

Mulai dari tingginya beban operasional, penurunan daya beli masyarakat, hingga perubahan gaya hidup masyarakat.

"Perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai beralih ke belanja online," katanya ketika dihubungi oleh Bloomberg Technoz, Rabu (08/02/2023).

Terbaru, masyarakat dikejutkan dengan penutupan  gerai hypermarket milik PT Trans Retail Indonesia atau Transmart. Tercatat, perusahaan yang berada di bawah Grup CT itu menyetop operasional 12 gerainya sepanjang 2022 di Jakarta dan Batam.

Gerai Transmart yang tutup meliputi gerai Transmart Mangga Dua Square, Jakarta Utara; Transmart ITC Kuningan, Jakarta Selatan; Transmart ITC Permata Hijau; Jakarta Selatan. Kemudian Transmart ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat; Transmart Mal Ambasador; Jakarta Selatan; Transmart Tamini Square, Jakarta Timur dan Transmart Kepri Mall, Batam.

Pusat perbelanjaan yang hanya menyediakan fasilitas kios penjualan tenant tanpa ada fasilitas lain juga jadi faktor yang menyebabkan tutupnya gerai ritel modern.

Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan Muhri