Logo Bloomberg Technoz

Revisi Formula HBA Belum Mengubah Sikap PTBA untuk Target Kinerja

Mis Fransiska Dewi
25 August 2023 11:20

Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah merevisi perhitungan harga batu bara acuan (HBA), hingga lebih mendekati harga riil di lapangan. Revisi ini belum terlihat dampaknya untuk emiten batu bara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra mengatakan, revisi tersebut mampu mengurangi rentang atau gap antara HBA dengan harga jual riil. Namun, hal ini belum cukup bagi perusahaan untuk merevisi target kinerja tahun ini. "Kami tetap fokus untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Niko kepada Bloomberg Technoz, Jumat (25/8/2023).

PTBA menargetkan produksi batu bara menjadi 41,0 juta ton untuk tahun 2023 atau naik 11% dari realisasi tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton dengan Target angkutan pada 2023 meningkat menjadi 32,0 juta ton atau naik 11% dari realisasi angkutan tahun 2022 yang sebesar 28,8 juta ton.

Terkait volume penjualan batu bara 2023, perseroan menargetkan peningkatan penjualan menjadi 41,2 juta ton atau naik 30% dari realisasi penjualan batu bara tahun 2022 yang sebesar 31,7 juta ton.

Meski belum merinci target kinerja keuangan, tidak menutup kemungkinan laba perusahaan akan terpengaruh seiring berkurangnya beban royalti. "Penetapan royalti menjadi lebih adil, baik untuk pemerintah maupun perusahaan," imbuh Niko.