Logo Bloomberg Technoz

Terdapat titik di Rp15.151/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dalam tren jangka pendek dengan time frame daily.

Sementara nilai rupiah memiliki level support psikologis di Rp15.280/US$ dan Rp15.300/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp15.342/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Jumat 25 Agustus (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Instrumen baru Bank Indonesia

Bank Indonesia merilis instrumen baru untuk mendukung penguatan nilai tukar rupiah, Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang akan mulai ditawarkan 15 September nanti.

SRBI merupakan sekuritisasi SBN yang dimiliki BI sebagai underlying yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder dan dapat dimiliki baik oleh pemodal asing maupun eksportir. 

"SRBI pada dasarnya instrumen operasi moneter kontraksi untuk mengelola likuiditas sekaligus diharap bisa mendukung pengembangan pasar uang dan stabilitas nilai tukar rupiah karena bisa ditransaksikan serta dimiliki oleh non-bank baik penduduk maupun bukan penduduk di pasar sekunder," jelas bank sentral.

Instrumen ini akan ditawarkan melalui lelang dengan primary dealer di mana bunga atau rate akan ditentukan berdasarkan variable rate tender. BI akan memulai implementasi instrumen baru ini mulai 15 September nanti. Untuk tahap awal, SRBI akan ditawarkan dalam pilihan tenor 6, 9 dan 12 bulan. 

Penerbitan SRBI dilakukan melalui lelang dengan. bank umum sebagai peserta operasi pasar terbuka konvensional dan kemudian bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

Kehadiran instrumen baru untuk mendukung penguatan rupiah menjadi ikhtiar terbaru otoritas setelah sebelumnya pemerintah merilis kebijakan pewajiban repatriasi devisa hasil ekspor yang berlaku mulai 1 Agustus lalu. Juga, mendukung instrumen moneter yang telah ada lebih dulu untuk mendukung operasi pasar bank sentral.

Selama Agustus rupiah kehilangan kekuatan hingga 1,41% dan menyisakan penguatan year-to-date -sampai 22 Agustus tinggal 1,78%. 

Kinerja neraca pembayaran juga terpukul dengan defisit transaksi berjalan yang melampaui perkiraan awal, selain tekanan juga dari defisit transaksi finansial akibat outflow dana asing.

BI mencatat, nilai aliran bersih (net inflows) modal asing ke pasar portofolio domestik semakin kecil di angka US$ 200 juta selama kuartal III (quarter-to-date)

-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages