Dadan mengatakan, nantinya, super grid ini bakal menghubungkan potensi sumber energi, terutama energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia ke negara-negara Asean yakni Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
"Ini untuk memperkuat wilayah kita secara bertahap, menciptakan surplus negara terhadap negara lain dalam situasi 'menguntungkan' untuk semua,"
Proyek ini juga disebut bakal menghubungkan sumber daya panas bumi yang juga ditujukan untuk pengembangan industri hilir mineral.
Di tempat terpisah, Manager Corporate Affairs Asean Centre for Energy (ACE) Andi Tirta menjelaskan dirinya yakin proyek ini akan mempermudah pasokan ketahanan energi negara anggota Asean.
"Ini [akan] banyak menarik investment. Development bank dan pihak swasta dalam hal ini. Investasinya pasti kepake, pasarnya juga ada,"
(ibn/ggq)