Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan total pendapatan industri asuransi jiwa tercatat mengalami pertumbuhan tipis 1,8% pada semester I-2023, menjadi RP107,32 triliun. Di saat yang sama total pendapatan premi justru turun 9,9% menjadi Rp86,23 triliun.
Total pendapatan dari 56 perusahaan Asuransi Jiwa mencatatkan angka Rp107,32triliun, dibandingkan posisi sebelumnya tahun lalu Rp105,4 triliun. Peningkatan ini didorong oleh hasil investasi yang meningkat sampai 241,5%.
“Membaiknya tingkat perekonomian nasional memberikan dampak yang positif pada imbal hasil investasi. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pendapatan industri asuransi jiwa yang pada periode ini meningkat 1,8%,” kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Dirinya masih berharap dengan semakin membaiknya perekonomian ini juga semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa. Pada akhirnya mampu mendorong pendapatan premi industri.
Sementara industri asuransi jiwa mencatatkan penurunan total pendapatan premi sebesar sebesar 9,9% menjadi Rp86,23 triliun.
Dari sisi produk, pendapatan premi pada produk asuransi jiwa tradisional tercatat mendominasi dengan total perolehan Rp43,67 triliun, masih naik 12%.
“Pertumbuhan pada total pendapatan yang didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan, pertumbuhan premi pada produk tradisional dan pembayaran secara reguler serta konsistensi peningkatan total tertanggung asuransi jiwa,” papar dia.
(yun/wep)