‘The Big Four’ mencatat kinerja keuangan fantastis. Bank BRI yang hari ini merilis laporan keuangan sepanjang 2022 meraih laba Rp 51,4 triliun atau naik 66% dibanding periode 2021. Pencapain ini menjadi yang paling tinggi dibandingkan tiga emiten bank lain.
Bank BNI mencatatkan laba bersih Rp 18,3 triliun, naik 68% secara tahunan. Bank BCA membukukan laba bersih Rp 40,7 triliun, naik 23,53%. Sementara laba Bank Mandiri tumbuh 46,9% menjadi Rp 41,2 triliun.
Pertumbuhan pendapatan bunga The Big Four juga tak kalah kece. Bank BNI menghasilkan pendapatan bunga Rp 41,3 triliun, meningkat 8%. BCA juga tercatat meningkat 13,6% menjadi Rp 64,1 triliun. Sementara dua bank lain, Bank Mandiri dan BRI masing-masing menghasilkan pendapatan bunga Rp 87,9 triliun dan Rp 124,6 triliun.
Pencapaian NIM atau adalah Marjin Bunga Bersih The Big Four juga melebihi batas aman industri. Bank BNI mengakumulasi NIM di level 4,81%. Bank BCA 5,3%, dan Bank Mandiri dan BRI berada pada level 5,47% dan 6,8%.
Pencapaian kredit yang tersalurkan ke nasabah oleh The Big Four membukukan double digit. Masing-masing, BNI dengan pertumbuhan 10,9% atau mencapai Rp 646,2 triliun, Bank BCA naik 11,7% menjadi Rp 711,3 triliun. Sementara kredit BMRI tumbuh paling tinggi, dengan kenaikan 14,5% menjadi Rp 1.202 triliun. Khusus Bank BRI berhasil menyalurkan kredit Rp 1.139 triliun sepanjang tahun lalu, atau tumbuh 10%.
Fatur Aria, Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memproyeksikan industri perbankan, utamanya The Big Four tetap memiliki prospek baik. Sepanjang tahun ini, lanjut Fatur, laju pertumbuhan kredit tetap tinggi. Hal ini ditopang berlanjutnya pemulihan ekonomi dalam negeri. Apalagi dari sisi likuiditas keempat emiten ini relatif memadai. Biaya Provisi pun masih rendah.
Lebih spesifik, laju kredit modal kerja akan akseleratif sejalan dengan aktivitas bisnis yang recover pasca kembali normalnya mobilitas masyarakat. Kredit investasi juga punya gambaran positif sepanjang tahun ini, ditopang agresifnya perusahaan dalam pengembangan usaha.
Kepercayaan diri atas emiten The Big Four juga disampaikan Chisty Maryani Financial Expert Ajaib Sekuritas. Mereka akan melanjutkan tren positifnya pada sepanjang kinerja 2023.
Laju bisnis perbankan mendapatkan momentum positif dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang banyak diprediksi para ekonomi berada di level 4% sampai 5%. Dorongan pertumbuhan berasal dari membaiknya konsumsi masyarakat dan peningkatan penyaluran kredit nasional. Pada 2022, penyaluran kredit tumbuh solid di atas 11%.
Trimegah condong merekomendasikan saham Bank BCA dan Bank BRI mengingat rekam sejak kualitas aset dan mereka. Terlebih Bank BRI yang punya tingkat eksposur ke UMKM yang tinggi. Bank BUMN ini juga punya keunggulan ekosistem bisnis mikro dan kecil. Hal ini menguntungkan Bank BRI dengan jaringan yang tak terbatas juga rekam jejak perseroan selama ini. Namun jika bicara valuasi, Bank BNI mengalahkan BRI, Bank Mandiri dan BCA.
“Sektor keuangan menjadi sektor yang berpotensi diuntungkan sejalan dengan daya beli masyarakat yang masih kokoh. Hal ini tercermin pada pertumbuhan penyaluran kredit secara nasional pada November 2022 tumbuh 10,8% secara tahunan dan diproyeksikan masih akan berlanjut seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik,” tulis Chisty dalam riset Market Outlook 2023.
Bagaimana dengan performa saham The Big Four sepanjang 2022? Harga saham BMRI mencatat kenaikan 35% tahun lalu. Saham BBNI melesat 29,4%. Saham BBRI naik 12,5% dan saham BBCA terdongkrak 10,4%. Adapun pergerakan pada harga saham The Big Four di awal tahun, atau sesaat rilis laporan disampaikan ke media juga tak kalah impressive.
BBNI menguat 4,41% pada perdagangan 26 Januari, usai manajemen melaporkan kinerja keuangan dua hari sebelumnya. Sedangkan, BBCA yang rilis kinerja pada 26 Januari, pergerakan harga sahamnya menguat pada hari yang sama dan berlanjut menguat pada 27 Januari, dengan masing-masing menguat 3,35% dan 2,65%.
Khusus BMRI dan BBRI memang tidak ada peningkatan direct atas harga sahamnya masih belum ada pergerakan signifikan, akan tetapi jika mencermati harga sahamnya dalam satu tahun terakhir atau sepanjang 2022 sudah melesat 35,66%. Sama halnya dengan BBRI, harga sahamnya pada perdagangan hari ini (8/2/2023) cenderung belum ada pergerakan, namun jika melihat tren kenaikan harga dalam satu bulan terakhir. Harga saham BBRI sudah melesat 6,77%.
(wep)