Rajesh Kumar Singh - Bloomberg News

Bloomberg, India perlu berinvestasi US$12,7 triliun atau setara Rp193 ribu triliun dalam sistem energinya untuk mencapai nol emisi karbon, dan membantu dunia menghindari pemanasan global. Angka tersebut merupakan tiga kali lipat nilai produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. 

Untuk mencapai target lebih awal, News Energy Outlook for India dari BloombergNEF (BNEF) yang diterbitkan pada Kamis (24/8/2023) mengatakan  India memerlukan lagkah cepat untuk membersihkan sektor ketenagalistrikan yang sangat besar dan bergantung pada batubara. Sebelumnya, India menetapkan target resmi nol emisi karbon pada 2070 yang tertinggal dari negara-negara ekonomi terbesar di dunia lainnya.

Artinya, India harus berinvestasi untuk menangani pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang bervariasi dan meningkatkan investasi dalam energi ramah lingkungan.

India saat ini memproduksi sekitar 70% listriknya dari batu bara. Bahan bakar fosil tersebut juga mendukung sejumlah industri berat, seperti baja, semen dan aluminium. Hal ini terjadi di tengah pesatnya ekspansi dalam energi terbarukan, dengan rekor tertinggi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya sebesar 16 gigawatt pada 2022.