Air yang dibuang oleh Tepco mengandung 1,1 triliun becquerel (ukuran radioaktivitas) tritium, yang merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memulai proses dengan konsentrasi radionuklida yang relatif rendah. Matsumoto menambahkan, Tepco akan mengungkap rincian tentang pembuangan air limbah harian pada hari berikutnya.
Tepco menargetkan pembuangan air limbah sebanyak kurang dari 22 triliun becquerel tritium per tahun. Perusahaan memperkirakan akan melepaskan 5 triliun becquerel saat melaksanakan pelepasan air limbah yang telah diolah empat kali hingga akhir Maret.
Menyusul pemberitaan ini, Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup China mengatakan lewat pernyataan yang dirilis di media sosialnya, bahwa negaranya akan meningkatkan pemantauan radiasi di wilayah laut negara. Dia juga berjanji akan mengawasi dampak apa pun yang mungkin terjadi dari pembuangan air limbah nuklir Fukushima.
Sementara itu Nigel Marks, seorang pakar limbah radioaktif dan seorang profesor di Curtin University di Perth, berpendapat bahwa kekhawatiran sejumlah negara terkait pembuangan ini tidak berdasar. Mengkonsumsi makanan laut seumur hidup dari dekat lokasi pelepasan akan menghasilkan "radiasi tritium yang setara dengan satu gigitan pisang," katanya.
Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) dan pemerintah Jepang berpendapat bahwa pelepasan air bertritium serupa adalah hal yang umum terjadi di sektor nuklir. Sementara proposal dari Tepco melibatkan pelepasan yang lebih kecil.
Tinjauan IAEA selama dua tahun menemukan bahwa strategi Jepang akan memiliki dampak yang sangat kecil pada manusia dan lingkungan.
Tepco perlu melepaskan total sekitar 1,3 juta meter kubik air limbah, yang setara dengan volume sekitar 500 kolam renang ukuran Olimpiade. Hal ini disebabkan karena sekitar 1.000 tangki penyimpanannya telah mendekati kapasitas penuh.
Limbah tersebut sebagian dihasilkan ketika perusahaan berupaya mendinginkan reaktor yang hancur setelah bencana pada tahun 2011. Insiden tersebut disebut sebagai bencana atom terburuk di dunia sejak Chernobyl.
Lahan yang saat ini digunakan untuk menyimpan tangki juga perlu dibersihkan. Sehingga, perusahaan dapat membangun fasilitas lain yang diperlukan untuk menyelesaikan proses dekomisi yang memakan waktu beberapa dekade.
(bbn)