“Dalam jangka panjang, pembatasan yang melarang penjualan GPU untuk data center kami ke China, jika diterapkan, akan mengakibatkan hilangnya kesempatan bagi industri AS untuk bersaing dan memimpin di salah satu pasar terbesar di dunia,” kata Kress setelah pengumuman pendapatan Nvidia.
Kress menanggapi laporan mengenai potensi peningkatan regulasi “pada ekspor kami ke China.” Namun, dalam jangka pendek peraturan ketat tidak akan berdampak besar pada keuangan Nvidia, katanya.
“Mengingat permintaan yang kuat untuk produk kami di seluruh dunia, kami tidak mengantisipasi bahwa pembatasan ekspor tambahan pada GPU data center Nvidia, jika diadopsi, akan memiliki dampak material langsung terhadap hasil keuangan kami," kata Kress.
Chief Executive Officer (CEO) Jensen Huang, baru-baru ini bergabung dengan eksekutif dari Intel Corp. dan Qualcomm Inc. pergi ke Washington untuk memperjuangkan menangguhan atas pelarangan ekspor ke China.
Pemerintahan Biden mengatakan bahwa pembatasan diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional AS dan mencegah kemajuan militer China.
Bloomberg melaporkan bahwa pembatasan lebih ketat tengah dipertimbangkan. Hal yang berdampak untuk Nvidia dalam kemampuannya mengirimkan barang ke pasar terbesar untuk semikonduktor, Asia.
Nvidia memang diuntungkan dari perlombaan di seluruh industri menuju komputasi kecerdasan buatan (AI). Nvidia memperkirakan penjualan akan tumbuh tiga kali berturut-turut, melampaui perkiraan Wall Street pada hari Rabu.
Keyakinan yang menyulut reli saham sebesar 6% di akhir perdagangan. Nvidia tercatat memperoleh sekitar dua pertiga penjualannya dari pasar non AS, meskipun tidak diungkap pendapatan yang berasal dari China.
Sementara itu, asosiasi perusahaan-perusahaan cip global memperingatkan bahwa Huawei Technologies Co. sedang membangun sebuah fasilitas fabrikasi semikonduktor rahasia di seluruh China. Proyek jaringan manufaktur bayangan yang akan memungkinkan perusahaan yang masuk dalam daftar hitam ini untuk menghindari sanksi-sanksi dari AS.
Informasi ini mendorong ambisi-ambisi teknologi negara tersebut, disebutkan dalam laporan Bloomberg News.
(bbn)