Meskipun data Swift tidak mencakup seluruh pasar mata uang, data ini mendukung gagasan bahwa peran dolar AS dalam keuangan internasional tetap kuat. Hal itu terjadi bahkan ketika beberapa upaya muncul upaya melakukan lebih banyak diversifikasi seperti BRICS.

BRICS merupakan kelompok negara berkembang yang memberikan pinjaman multilateral yang bertujuan untuk meningkatkan porsi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi negara anggotanya. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar atau dedolarisasi.

Meningkatnya jumlah transaksi Swift dalam dolar sebagian besar disebabkan oleh euro. Bulan lalu, pangsa transaksi mata uang umum Eropa ini merupakan yang terendah dalam catatan, yaitu kurang dari seperempat.

Data Swift juga menunjukkan peningkatan frekuensi transaksi terkait yuan karena mata uang China ini secara bertahap mulai banyak digunakan dalam arus valuta asing global. Pada bulan Juli, untuk kedua kalinya dalam catatan, lebih dari 3% instruksi yang dikirim melalui Swift melibatkan yuan, sementara pada tahun 2010, angkanya sekitar 0,03%.

(bbn)