Logo Bloomberg Technoz

Sektor Hulu Sepi Investor, SKK Migas Kebut Eksplorasi 55 Sumur

Dovana Hasiana
23 August 2023 20:25

Tambang Minyak Bumi (Dok. Unsplash)
Tambang Minyak Bumi (Dok. Unsplash)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya membalikkan nasib industri hulu minyak dan gas (migas) yang selama ini masih dililit masalah, khususnya dalam hal menggaet investasi.

Salah satu isu utama hulu migas adalah banyaknya sumur tua -khususnya minyak- yang memicu kegagalan realisasi target produksi siap jual (lifting) dari tahun ke tahun, serta sepinya minat investasi. Pemerintah, padahal, berambisi mencapai target produksi minyak sejumlah 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan penyelesaian hulu migas dapat dilakukan melalui berbagai hal, khususnya melalui optimasi sumur tua. Menurutnya, saat ini terdapat 80%—90% sumur yang sudah tua yang perlu dimaksimalkan karena dinilai masih memiliki nilai keekonomian.

“Contohnya saja Rokan, itu produksi sejak 1940, tetapi masih produksi hingga sekarang. Dari skema ekonomi masih menunjukkan ekonomis. Makanya, optimasi penting untuk bisa mendapatkan produksi dengan biaya yang efisien, sehingga masih dapat margin,” ujar Nanang dalam Media Briefing dengan tema Industri Migas Sangat Vital Bagi Pertumbuhan Ekonomi dan Transisi Energi, Rabu (23/8/2023).

Ilustrasi minyak bumi (Sumber: Bloomberg)

Selain itu, lanjutnya, SKK Migas akan memacu eksplorasi untuk mendapatkan sumur-sumur baru yang lebih muda. Sebenarnya, eksplorasi tersebut sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih terhambat khususnya pascapandemi Covid-19.